Pernahkah kita berkhayal, memakan tomat atau apel yang dipetik di halaman sendiri? Atau membuat sambal dari cabai yang baru saja kita panen dari pohon yang tumbuh di depan rumah kita?
Departemen Arsitektur dan Perencanaan UGM sedang mengembangkan gerakan ‘Permaculture’. Yaitu sebuah gerakan pertanian komunitas (community farming) yang menjadi wadah pembelajaran komunitas DTAP UGM akan nilai-nilai penting yang ada dibalik proses produksi makanan – dari pembibitan hingga sampai di meja makan.
Ketahanan pangan adalah isu yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk dalam lingkup bidang arsitektur [1] dan perencanaan wilayah dan kota [2]. Tren-tren arsitektur dan perencanaan telah menempatkan ketahanan pangan sebagai elemen penting yang perlu diperhatikan oleh para arsitek dan perencana. Oleh karena itu, melalui gerakan permaculture ini, kesadaran kolektif akan pentingnya katahanan pangan komunitas bersama-sama kita bentuk.