Universitas Gadjah Mada menuai prestasi kembali, kali ini berasal dari program studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik UGM. Enam mahasiswa yang berhasil menyabet juara 1 pada kategori RTRW dan RDTR ini dikirim oleh UGM untuk mengikuti lomba yang diadakan ASPI (Asosiasi Sekolah Perencana Indonesia) yang bekerja sama dengan IAP (Ikatan Ahli Perencana) dan juga Kementerian ATR (Agraria dan Tata Ruang). Lomba ini memiliki tujuan untuk memicu dan menghargai ide-ide kreatif dan inovatif mahasiswa sekolah perencanaan di seluruh Indonesia dan juga meningkatkan benchmark atau standard mutu pendidikan perencanaan di Indonesia, khususnya dari segi kualitas penyusunan rencana. Dalam perlombaan ini, Tim PWK UGM berhasil mengalahkan puluhan tim yang berasal dari berbagai universitas yang berbeda di Indonesia, termasuk dari PWK ITB yang menjadi juara 2 dan PWK UNDIP yang menjadi juara 3.
Mahasiswa PWK UGM saat menerima penghargaan karya studio terbaik dari ASPI, bersama perwakilan mahasiswa PWK ITB dan PWK UNDIP
Tim yang beranggotakan Achbar Andhyka, Nabil Faindra, Yulia Indah, Soraya Dzuraida, Annisa Rachmawati, dan Dwinda Tanaya ini membawakan sebuah karya studio yang berjudul “RDTR Kota Pati Agro Industri 2034”. Pada karya ini, mereka menganalisis bagaimana kondisi Perkotaan Pati mulai dari karakteristiknya, potensi, hingga masalahnya. Setelah melakukan berbagai metode analisis, mereka kemudian membuat rencana yang berkonsep kota agro industri. Pada rencana ini mereka juga membuat berbagai program strategis seperti 4 koridor ekonomi dan juga 2 perumahan baru untuk para pekerja industri sebagai spread effect konsep agro industri.
Mahasiswa PWK UGM Peraih Penghargaan Karya Studio Terbaik
Perjuangan panjang yang melalui berbagai metode seleksi hingga presentasi pada tahap final yang dilakukan di Werdhapura, Sanur, Bali ini seolah terbayar setelah tim PWK UGM memenangi penghargaan karya terbaik studio perencanaan tata ruang ini. Diakui Achbar selaku ketua tim, meskipun pada presentasi akhir terdapat kendala teknis dan persiapan yang dilakukan kurang matang, seluruh anggota tim merasa puas dengan karya yang dibuatnya. Masing – masing anggota tim juga mengungkapkan kebahagiaan mereka memenangi penghargaan prestisius seperti yang diutarakan oleh Nabil, “Penghargaan ini bukan hanya untuk 6 orang ini saja namun untuk seluruh teman – teman Himpunan Mahasiswa Teknik PWK dan juga dosen – dosen yang sudah mendukung kami”