Universitas Gadjah Mada Urban and Regional Planning
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • News
  • After Report Kuliah Tamu “Gender Empowerment and Development”

After Report Kuliah Tamu “Gender Empowerment and Development”

  • News, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 5: Kesetaraan Gender, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
  • 30 April 2025, 18.18
  • Oleh: jillan.sausan.amira
  • 0

Yogyakarta, 29 April 2025 – Program Studi Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota hadir kembali dengan kegiatan kuliah tamu, yang dilaksanakan pada Selasa, 29 April 2025 kemarin. Kuliah tamu edisi ini mengulik mengenai “Gender Empowerment and Development” dengan mengundang Kiana Puti Aisha, S.PWK, M.A., seorang Development Practitioner dalam Policy Partnership Manager for Indonesia – Investing in Women.

Kuliah tamu ini bertujuan untuk memahami peran gender dalam konteks perencanaan dan pembangunan, bagaimana isu-isu gender seperti kesetaraan gender dapat mempengaruhi kebijakan dan praktik perencanaan serta pembangunan, dan apa dinamika serta tantangan yang dihadapi.

Kuliah tamu dibuka dengan paparan mengenai pengertian gender, kesetaraan gender, serta konteks gender dalam pembangunan. Poin penting dari kuliah tamu ini adalah mengenai pentingnya gender dalam pembangunan. Beberapa alasan mengapa gender dikatakan penting untuk dilibatkan dan dipertimbangkan dalam perencanaan dan pembangunan secara umum adalah gender bukan hanya bicara tentang individu, tetapi isu yang lebih kompleks dan sistemik. Gender memengaruhi akses terhadap berbagai hal, baik sumber daya, keputusan yang akan diambil, dan sebagainya. Isu-isu yang bergulir terkait gender seperti ketimpangan gender juga diwariskan lintas generasi. Intervensi gender secara bijak dapat meningkatkan cakupan dan tingkat keberhasilan pembangunan.

Permasalahan atau isu gender dalam pembangunan yang kerap didengar adalah ketimpangan gender, ada perbedaan perlakuan terhadap perempuan dalam konteks pembangunan ini contohnya adalah fasilitas publik yang dibangun sering tidak mempertimbangkan kebutuhan perempuan, khususnya mengenai keamanan. Kemudian adanya pemberian streotip tertentu, hingga keberadaan atau representasi perempuan seringkali dianggap hanya untuk formalitas, bukan substansial. Hal ini dapat dilihat dari jumlah representasi perempuan dalam lembaga negara, dan sebagainya.

Gender dan pembangunan selaras dengan beberapa tujuan SDGs (Sustainable Development Goals), di antaranya SDG 5 (Gender Equality), SDG 8 (Decent Work and Economic Growth), dan SDG 10 (Reduced Inequalities).

 

Leave A Comment Cancel reply

You must be logged in to post a comment.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recent Posts

  • After Report “Babak Baru Penegakan Hukum Bidang Penataan Ruang”
    November 24, 2025
  • After Report Kuliah Tamu “Implementasi dan Tantangan Tata Kelola UDGL DKI Jakarta”
    November 19, 2025
  • After Report Kuliah Tamu “Eksplorasi Metode dan Identifikasi Perilaku Meruang untuk Perencanaan Spasial”
    November 18, 2025
  • After Report Kuliah Tamu “Permaculture as Solution”
    November 18, 2025
  • After Report Kuliah Tamu “Eksplorasi Media sebagai Medium Diskursus dan Kritik Fenomena Perencanaan”
    November 17, 2025
Universitas Gadjah Mada

Urban and Regional Planning

Universitas Gadjah Mada

Jl. Grafika no. 2, Kampus Fakultas Teknik UGM
Yogyakarta 55281
Telp. : +6274 580092
Fax : +6274 580854
Email: s1pwk@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY