Universitas Gadjah Mada Urban and Regional Planning
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • About URP
    • URP History
    • Vision, Mission, and Target
    • Structural Organization
    • Program Specification
    • Lecturers and Staff
      • Lecturers
      • Staff
    • Accreditations
    • Contact Us
  • Academic
    • Overview
    • Curriculum
    • Syllabus
      • Compulsory Courses
      • Elective Courses
      • Kerja Praktik
      • Comprehensive Test
    • Student Assessment
    • Final Project
    • E-Learning Portal
    • International Undergraduate Program
  • Student
    • Student Facts
    • Student Activities
    • Student Achievements
    • Student Organization
    • PKM (Students’ Creativity Program)
    • Scholarship and Exchange
  • Facilities
    • Classroom
    • Studio
    • Library
    • Computer Lab
    • Administration
    • Photocopy and Printing
    • Food Cafetaria
    • Common Lounge
    • Students’ Association Building
    • Publishing Unit
    • Healthcare Unit
    • Parking Lot
  • Research
    • Research Agenda
    • Research Works and Publications
  • Alumni
    •  Alumni Profile
    • Alumni Tracer Study
    • Certificate of Accreditation
  • Labs
    • Spatial Planning Laboratory
  • Beranda
  • SDGs
  • SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan
Arsip:

SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan

Wisuda PWK UGM Periode Agustus 2025

SDG 10: Berkurangnya KesenjanganSDG 11: Kota dan Pemukiman yang BerkelanjutanSDG 17: Kemitraan untuk Mencapai TujuanSDG 4: Pendidikan BerkualitasSDG 5: Kesetaraan GenderSDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan EkonomiStudent Activities Tuesday, 2 September 2025

Yogyakarta, 26 Agustus 2025 — Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan (DTAP) UGM dengan bangga kembali mengakhiri dan membuka satu babak penting, yakni Pelepasan 48 Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK). Momen pada Selasa, 26 Agustus 2025 menjadi simbol berakhirnya perjalanan akademik yang telah dilalui dan awal dari kontribusi nyata sebagai seorang perencana.

Dalam momen penuh kehangatan yang dihadiri segenap sivitas akademika dan keluarga, Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan khususnya Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota secara resmi melepas aset-aset terbaiknya ke medan pengabdian.

Dukungan penuh dari dosen, staf, dan keluarga mengalir deras, membekali para lulusan dengan doa dan harapan. Pesan yang dibawa DTAP sangat jelas: Ilmu yang didapat di PWK harus menjadi kompas moral. Legacy yang dibawa para lulusan ini adalah komitmen pada integritas, semangat belajar, dan kepedulian sosial, hingga nilai-nilai fundamental Universitas Gadjah Mada dan jiwa seorang perencana yang beretika dan profesional.

 

Prosesi Upacara Wisuda Periode IV Tahun Akademik 2024/2025 di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM Pada tanggal 26-28 Agustus 2025 menegaskan kembali transisi status mereka. Kini, 48 alumni sekaligus perencana baru telah siap menggunakan ilmu perencanaan mereka untuk menjawab tantangan tata ruang dan perkotaan di Indonesia, sebagai perancang masa depan bangsa.

Selamat kepada seluruh wisudawan PWK UGM! Bawa bekal ilmu dan pengalaman kalian untuk memberi kontribusi nyata bagi diri sendiri, masyarakat, dan lingkungan. Kami menantikan jejak sukses kalian! Maju terus, PWK!

 

After Report Kuliah Perdana “Peran Teknologi Informasi dalam Peningkatan Efektivitas Penataan Ruang”

NewsSDG 10: Berkurangnya KesenjanganSDG 11: Kota dan Pemukiman yang BerkelanjutanSDG 15: Ekosistem DaratanSDG 17: Kemitraan untuk Mencapai TujuanSDG 4: Pendidikan BerkualitasSDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan EkonomiSDG 9: Industri Tuesday, 19 August 2025

Yogyakarta, 19 Agustus 2025 – Program Studi Sarjana, Magister, dan Doktor Perencanaan Wilayah dan Kota UGM menyambut tahun ajaran baru 2025/2026 dengan menggelar kuliah perdana yang mengusung tema “Peran Teknologi Informasi dalam Peningkatan Efektivitas Penataan Ruang”.

Kuliah perdana dilaksanakan secara luring, di Auditorium Gedung SGLC (Smart Green Learning Center), Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada. Kuliah perdana dihadiri oleh Dosen dan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota baik jenjang sarjana, magister, maupun doktor, terutama para mahasiswa baru.

Kuliah Perdana ini menghadirkan langsung Dr. Ir. Suyus Windayana, M.App.Sc., Direktur Jenderal Tata Ruang, Kementerian ATR/BPN sebagai narasumber. Kuliah perdana ini dipandu oleh Dr. Tri Mulyani Sunarharum, S.T., IPU., dan dimoderatori oleh Prof. Ir. Bhakti Setiawan, M.A., Ph.D., Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Gadjah Mada sekaligus membuka kegiatan.

Bhakti Setiawan menyampaikan bahwa kuliah perdana yang dilaksanakan tidak hanya untuk menyambut tahun ajaran baru, tetapi untuk memberikan pemahaman awal bagi para mahasiswa mengenai betapa pentingnya peran tata ruang dalam pembangunan.

Dalam paparannya, Suyus menyampaikan mengenai dinamika teknologi informasi yang kian berkembang secara cepat seiring dengan perkembangan zaman. Tata ruang menjadi salah satu sektor yang juga mengalami dinamika tersebut.

Pemerintah khususnya melalui Direktorat Jenderal Tata Ruang dengan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait berupaya memanfaatkan perkembangan teknologi informasi yang semakin maju untuk meningkatkan efektivitas penataan ruang.

Perkembangan teknologi ini tentunya membutuhkan sumber daya manusia dan keterampilan, Suyus menyampaikan bahwa mahasiswa lah sebagai generasi muda dan generasi yang melek teknologi berperan penting sebagai penggerak utama untuk mewujudkan tata ruang yang efektif tidak hanya dalam prosesnya, tetapi mampu menyelesaikan permasalahan, serta dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak.

Tidak hanya paparan, dibuka kesempatan pada mahasiswa untuk dapat berdikusi dan mengajukan pertanyaan.

Kuliah perdana yang disampaikan oleh Dr. Ir. Suyus Windayana, M.App.Sc., selaku Direktur Jenderal Tata Ruang, Kementerian ATR/BPN, berkaitan dengan beberapa SDGs (Sustainable Development Goals), di antaranya adalah SDG 4 (Quality Education), SDG 8 (Decent Work and Economic Growth), SDG 9 (Industry, Innovation, and Technology), SDG 10 (Reduced Inequalities), SDG 11 (Sustainable Cities and Communities), SDG 15 (Life on Land), dan SDG 17 (Partnership for The Goals).

Harmoni Pelestarian Budaya dan Hak Atas Ruang di DIY

SDG 10: Berkurangnya KesenjanganSDG 11: Kota dan Pemukiman yang BerkelanjutanSDG 13: Penanganan Perubahan IklimSDG 15: Ekosistem DaratanSDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan Tuesday, 8 July 2025

Yogyakarta, 8 Juli 2025 – Program studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada kembali menunjukan komitmennya untuk berkontribusi secara aktif dalam bidang perencanaan wilayah dan kota. Dr. Ir. Tri Mulyani Sunarharum, S.T., yang merupakan salah satu dosen dari program studi Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota UGM membagikan wawasan penting dalam kegiatan talkshow hukum Pro Justicia dengan tema “Harmoni Pelestarian Budaya dan Hak Atas Ruang di DIY”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 8 Juli 2025, disiarkan langsung di TVRI Yogyakarta, diselenggarakan oleh Mahasiswa Program Magister Hukum dan Program Sarjana Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Gadjah Mada.

Filosofi “Memayu Hayuning Bawana” menjadi dasar dalam memandang sesuai atau tidak sesuainya, ideal atau tidaknya tata ruang di Yogyakarta dari perspektif harmonisasi antara alam atau lingkungan dan manusia. Hal ini juga direpresentasikan melalui garis imajiner atau sumbu filosofi Yogyakarta yang membentang mulai dari Gunung Merapi di utara hingga ke selatan di Pantai Parangkusumo.

Diskusi ini menyoroti bagaimana sinergitas antara filosofi keseimbangan tata ruang yang telah dibangun dan direncanakan sejak era Sultan Hamengkubuwono 1 pada praktiknya saat ini. Apakah hak-hak warga atas ruang sudah terpenuhi dan telah disadari oleh masyarakat itu sendiri? Kemudian bagaimana kesesuaian implementasi daei peraturan-peraturan terkait tata ruang dan pembangunan di Yogyakarta.

Dr. Ir. Tri Mulyani Sunarharum, S.T. sebagai salah satu narasumber menyoroti bahwa pada perkembangannya, pertumbuhan kota maupun wilayah yang pada dasarnya memang organik dan dinamis tidak jarang akan membuat rencana maupun arahan yang telah disusun sebelumnya dapat dikatakan melenceng karena berbagai faktor, seperti investasi yang masuk, kebutuhan akan ruang terbangun yang lebih besar dari porsi yang telah diatur seharusnya dalam peraturan, hingga kemudian yang menjadi PR adalah bagaimana mengatasi tantangan-tantangan tersebut untuk mewujudkan tata ruang yang berkelanjutan, berkeadilan, dan harmonis.

Upaya-upaya peninjauan ulang rencana tata ruang yang telah disusun dengan masalah maupun isu baru yang terjadi merupakan salah satu upaya yang penting untuk memastikan bahwa rencana tata ruang responsif dan adaptif terhadap disrupsi tersebut.

Salah satu strategi utama yang penting dalam menghadapi tantangan-tantangan ini adalah dengan mengadakan berbagai fotum atau diskusi terbuka yang partisipatif, aktif, dan inklusif yang melibatkan berbagai pihak, baik masyarakat, pemerintah, hingga komunitas-komunitas lainnya seperti komunitas budaya khususnya.

Strategi lainnya yang tidak kalah penting adalah harmonisasi kebijakan dan regulasi terkait tata ruang, baik lintas sektor, lintas kewenangan bauk secara vertikal maupun horizontal menjadi penting untuk memastikan terwujudnya ruang dan lingungan kota yang berkeadilan, berkelanjutan, dan inklusif, harmonis antara dimensi lingkungan dan buatan termasuk manusia sebagai subjek perencanaan, bagaimana agar tata ruang tidak mengorbankan salah satu aspek, baik itu budaya, alam, maupun manusia.

Talkshow ini juga disertai dengan kegiatan tanya-jawab, salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada Dr. Ir. Tri Mulyani Sunarharum, S.T., adalah bagaimana perencanaan tata ruang kota Yogyakarta yang ideal yang dapat mengakomodasi kebutuhan masa kini dan mendatang, dapat responsif dengan berbagai permasalahan dan isu perkotaan yang terjadi.

Kegiatan ini khususnya paparan yang disampaikan oleh Dr. Ir. Tri Mulyani Sunarharum, S.T., berkaitan dengan beberapa SDGs (Sustainable Development Goals), di antaranya adalah SDG 10 (Reduced Inequalities), SDG 11 (Sustainable Cities and Communities), SDG 13 (Climate Action), SDG 15 (Life on Land), dan SDG 17 (Partnership for The Goals).

Wisuda PWK UGM Periode Mei 2025

SDG 10: Berkurangnya KesenjanganSDG 11: Kota dan Pemukiman yang BerkelanjutanSDG 17: Kemitraan untuk Mencapai TujuanSDG 4: Pendidikan BerkualitasSDG 5: Kesetaraan GenderSDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan EkonomiStudent Activities Thursday, 12 June 2025

Yogyakarta, 27 Mei 2025 — Suasana haru dan penuh kebanggaan menyelimuti Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan (DTAP) UGM pada Selasa, 27 Mei 2025, dalam momen pelepasan 12 wisudawan Program Studi Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) UGM. Acara ini menjadi penanda resmi berakhirnya masa studi para mahasiswa, sekaligus simbol penghargaan dari Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan terhadap perjuangan para wisudawan selama menempuh pendidikan.

Dalam suasana yang hangat, haru, dan penuh semangat, para dosen, staf, serta keluarga turut hadir memberikan doa dan dukungan bagi para lulusan. Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan menyampaikan pesan inspiratif serta harapan agar para wisudawan dapat terus membawa semangat belajar, integritas, kepedulian, dan pengabdian ke jenjang kehidupan berikutnya, baik dalam karier profesional maupun kontribusi bagi masyarakat luas.

Puncak dari rangkaian perayaan ini dilanjutkan dengan prosesi Upacara Wisuda Program Sarjana dan Sarjana Terapan Periode III Tahun Akademik 2024/2025 yang dilaksanakan pada Rabu, 28 Mei 2025 di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM. Prosesi berlangsung khidmat, menandai peralihan status para lulusan dari mahasiswa menjadi alumni Universitas Gadjah Mada.

Semoga ilmu dan pengalaman yang telah diperoleh selama menempuh studi di PWK UGM menjadi bekal yang berharga dalam menghadapi berbagai tantangan, serta menjadi dasar untuk terus memberi kontribusi nyata bagi diri sendiri, masyarakat, lingkungan, dan bangsa.

Selamat kepada para wisudawan! Teruslah melangkah dengan keyakinan, semangat, dan integritas. Sukses selalu dalam setiap perjalanan yang akan ditempuh ke depan.

After Report Kuliah Tamu “Learning from Co-Designing Public Space for Environmental and Social Benefit”

NewsSDG 10: Berkurangnya KesenjanganSDG 11: Kota dan Pemukiman yang BerkelanjutanSDG 13: Penanganan Perubahan IklimSDG 16: PerdamaianSDG 17: Kemitraan untuk Mencapai TujuanSDGs Wednesday, 28 May 2025

Yogyakarta, 27 Mei 2025 – Program Studi Sarjana PWK UGM hadir kembali dengan agenda kuliah tamu lainnya pada 27 Mei 2025 dengan topik “Learning from Co-Designing Public Space for Environmental and Social Benefit”. Kuliah dilaksanakan secara bauran dan terbuka untuk masyarakat umum.

Kuliah tamu kali ini menghadirkan Fildzah Husna Amalina, S.PWK., M.Sc., seorang Knowledge and Learning Specialist di Kota Kita Foundation sebagai narasumber.

Narasumber menekankan bagaimana pentingnya pengaruh masyarakat atau komunitas terhadap terbentuknya kota, contohnya melalui organisasi berbasis komunitas. Kota Kita Foundation menjadi salah satunya.

Kerja sama dengan komunitas dalam membentuk kota menjadi penting agar dapat lebih memahami apa kebutuhan masyarakat. Sebab, kebutuhan masyarakat yang masih tidak terpenuhi dan tidak layak adalah fokus utama dalam pengembangan suatu kota.

Saat ini, masalah-masalah yang terjadi di perkotaan saling berkaitan. Urbanisasi yang pesat menyebabkan peningkatan dampak dari krisis perubahan iklim. Ruang-ruang publik menjadi semakin dibutuhkan, baik sebagai aset komunitas maupun untuk kebermanfaatan bagi lingkungan. Namun, tantangannya adalah, urbanisasi yang pesat terkadang melupakan pemerataan distribusi fasilitas dan infrastruktur baik secara kualitas maupun kuantitas. Belum lagi dengan pembangunan yang berorientasi profit membuat kelompok marjinal terpinggirkan dan terlupakan. Keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah daerah menyebabkan penyedian ruang publik menjadi tidak inklusif.

Dengan demikian, terbentuk suatu konsep CCD (Community Center Design) yang fokus pada aspirasi masyarakat berbasis bottom-up agar solusi yang diberikan bukanlah hal yang mebguntungkan pihak sektoral formal, tetapi pihak-pihak masyarakat, dan lebih tepat sasaran. LSM dan praktisi/akademisi bekerja sama untuk memfasilitasi masyarakat sebagai upaya mengisi gap atau kesenjangan dalam penyediaan ruang publik yang inklusif melalui CCD.

Catatan penting dalam CCD adalah, keberlanjutan pendanaan, gap dalam program-program pemerintahan, serta kapasitas komunitas menjadi tantangan dan keterbatasan dalam implementasi CCD.

Terdapat kalimat penutup yang sangat menarik dari paparan materi dalam kuliah tamu ini

“Community-centric design is not just a spatial practice, it’s about creating a room for redistributing environmental and social benefit, building inclusive cities, and advancing community development through empowered participation”

Topik kuliah tamu ini selaras dengan beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB/SDGs) yaitu SDG 10 (Reduced Inequalities), SDG 11 (Sustainable Cities and Communities), SDG 13 (Climate Action), SDG 16 (Peace, Justice and Strong Institutions), dan SDG 17 (Partnership for The Goals)

12

Recent Posts

  • Sidang Tugas Akhir Terbuka “Riset untuk Jogja
    September 3, 2025
  • Wisuda PWK UGM Periode Agustus 2025
    September 2, 2025
  • After Report Kuliah Perdana “Peran Teknologi Informasi dalam Peningkatan Efektivitas Penataan Ruang”
    August 19, 2025
  • Buku Panduan Akademik Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota Tahun 2025/2026
    August 4, 2025
  • Harmoni Pelestarian Budaya dan Hak Atas Ruang di DIY
    July 8, 2025
Universitas Gadjah Mada

Urban and Regional Planning

Universitas Gadjah Mada

Jl. Grafika no. 2, Kampus Fakultas Teknik UGM
Yogyakarta 55281
Telp. : +6274 580092
Fax : +6274 580854
Email: s1pwk@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY