Pada Hari Kamis (25/02) kemarin Himpunan Mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (HMT PWK) Universitas Gadjah Mada, Pramukya Arcapada, menyelenggarakan acara diskusi bertajuk “Eksistensi Cagar Budaya di Tengah Modernisasi Kota Yogyakarta”. Acara ini menghadirkan Elanto Wijoyono, aktivis kegiatan “Jogja Ora Didol”, sekaligus orang yang sempat populer beberapa waktu yang lalu karena memberhentikan konvoi motor gede di Ring Road Utara Yogyakarta, sebagai pembicara.
Diskusi yang diikuti sekitar 30an mahasiswa di Tedjo Soeminto, Inner Court Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan UGM, tersebut dibuka Mas Elanto ini dengan menampilkan permasalahan-permasalahan terkait perlindungan Bangunan Cagar Budaya (BCB) di Yogyakarta. “Kita terlalu sibuk mengklasifikasikan mana bangunan cagar budaya dan mana bangunan yang bukan cagar budaya”, katanya membuka diskusi. Menurutnya, pelestarian bangunan cagar budaya tidak perlu melihat kecagarbudayaannya, melainkan dengan melihat manfaat dari sebuah bangunan tersebut bagi generasi selanjutnya. Bahkan bangunan yang baru pun bisa menjadi BCB di masa depan.