Sebagai transportasi publik utama di Kota Yogyakarta dan sekitanya, Trans Jogja diharapkan mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada penduduk Jogja. Untuk memahami kondisi terkini dari layanan Trans Jogja, PWK UGM mengundang Bapak Yorri K. Nugraha dari Dinas Perhubungan DIY untuk memberikan kuliah tamu dengan topik Perencanaan dan Pengelolaan Transportasi Publik: Trans Jogja. Kuliah tamu tersebut dilaksanakan pada tanggal 1 November 2016 di Departement Arsitektur dan Perencanaan UGM. Dalam kesempatan itu, Beliau menyampaikan beberapa informasi terkait sistem layanan Trans Jogja, kondisi terkini, rencana ke depan, serta tantangan perencanaan dan pengelolaan Trans Jogja yang mereka hadapi.
Pertama, berkaitan dengan sistem pelayanan Trans Jogja, Dishub DIY melibatkan pihak swasta sebagai operator pelayanan yaitu PT. Anindya Mitra dan PT. Jogja Tugu. Melibatkan dua operator berbeda, menurutnya, memiliki tujuan untuk meningkatkan iklim kompetisi antara operator. Dengan begitu, diharapkan masing-masing operator selalu meningkatkan kualitas pelayanan mereka.
Dalam memberikan pelayanan, Trans Jogja memiliki variasi jenis dan harga layanan. Misalnya untuk perjalanan tunggal (single trip), harga tiket yang ditawarkan adalah rp. 3000/perjalanan untuk umum sedangkan untuk kartu berlangganan, harga yang ditawarkan adalah rp 2.700/perjalanan untuk umum dan rp 2.000/perjalanan untuk pelajar.
Kedua, terkait dengan kondisi terkini, saat ini Trans Jogja memiliki 8 trayek dengan jumlah armada sebanyak 74 bus. Akan tetapi, Dishub DIY juga memiliki rencana untuk menambah jumlah trayek menjadi 17 trayek dan akan menambah jumlah armada sebanyak 167 bus yang beberapa diantaranya akan menggantikan bus-bus tua. Terkait trayek, Trans Jogja memiliki rencana untuk menjangkau daerah-dearah di luar Kota Yogyakarta termasuk diantaranya Kabupaten Bantul, Sleman, Kulon Progo, dan Gunung Kidul. Pemanfaatan feeder sebagai angkutan pedesaan juga akan direncanakan terintegrasi dengan Trans Jogja. Dalam mengembangkan dan merealisasikan rencana pengembangan tranportasi di DIY terutama Trans Jogja, Dinas Perhubungan DIY memiliki sebuah tantangan utama yaitu keuangan. Kebutuhan biaya yang cukup tinggi menuntut pengembangan transportasi menjadi prioritas utama dalam rencana pengembangan daerah.
Setelah penyampaian materi, sesi tanya jawab dengan peserta kuliah tamu pun dilakukan. Acara ditutup dengen pemberian kenang-kenangan oleh Dr. Yori Herwangi.