Pada Kamis 8 September 2016, Program Studi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Gadjah Mada mengadakan kegiatan kuliah tamu dengan mengundang Professor Junichiro Asano dari Toyohashi University of Technology, Jepang. Tema kuliah umum yang dibawakan oleh Professor Asano adalah ‘City Shrinkage Situation in Japanese Local Cities’.
Presentasi yang dibawakan oleh Professor Asano dimulai dengan memperkenalkan sosok beliau pribadi secara singkat, universitas tempat beliau mengajar, dan juga topik yang menjadi fokus riset dan keahlian beliau. Ada dua topik besar yang menjadi keahlian beliau, pertama yaitu berkaitan dengan perkembangan teori perencanaan kota pasca perang dunia, kedua berkaitan dengan perencanaan guna lahan dan manajemen perkembangan guna lahan dalam meminimalisir fenomena urban sprawl.
Memasuki sesi presentasi inti, pengajar fakultas arsitektur dan teknik sipil ini menjelaskan bahwa secara demografis, penduduk di kota-kota sekunder di Jepang mulai berkurang. Dengan piramida penduduk, Professor Asano menggambarkan struktur penduduk kota-kota sekunder di Jepang yang didominasi oleh penduduk usia tua, sedangkan penduduk usia muda jauh lebih sedikit. Dijelaskan pula bahwa tren migrasi dari kota sekunder ke kota primer terutama terjadi pada penduduk usia antara 20-30 tahun. Ini berkaitan pula dengan fenomena kota primer (primate city) yang banyak menarik para pendatang. Bila fenomena ini terus berlanjut dalam jangka waktu yang panjang, dikhawatirkan tidak adanya regenerasi penduduk di kota-kota tersebut dan hanya menyisakan generasi tua yang kurang produktif.
Lebih lanjut lagi, Professor Asano menerangkan bahwa kondisi penyusutan kota ini tidak hanya ditandai dengan populasi yang terus menurun, fenomena ini juga memberikan dampak pada penurunan jumlah properti berpenghuni di kota tersebut. Banyak rumah dan juga pertokoan yang mulai ditinggalkan pemiliknya. Menjadikan angka investasi di kota tersebut semakin berkurang.
Sebagai upaya menangani fenomena tersebut, Pemerintahan Jepang telah melakukan beberapa strategi baik itu di tingkat nasional maupun lokal. Salah satunya dengan meningkatkan angka fertilitas dan menargetkan pertambahan jumlah penduduk usia muda agar regenerasi populasi dapat terus terjadi. Pada tingkat pemerintahan lokal, upaya membatasi migrasi dan hilangnya penduduk juga dilakukan, salah satunya dengan instrumen tata guna lahan dan manajemen pertumbuhan. Pembangunan pada daerah / kota-kota sekunder diarahkan untuk tumbuh dan berkembang di kawasan perkotaan (pusat kota) agar fenomena penyusutan kota dapat direduksi.
Setelah presentasi, sesi tanya jawab singkat dengan mahasiswa pun dilakukan. Tampak antusiasme mahasiswa dalam mendiskusikan fenomena shrinking cities tersebut. Beberapa mengaitkannya dengan kondisi di Indonesia yang justru bertolak belakang dengan apa yang terjadi pada kota-kota di Jepang. Sesi kuliah tamu ditutup dengan pemberian kenang-kenangan dan sertifikat kepada Professor Asano oleh Bapak Irsyad Adhi Waskita M.Sc dan dilanjutkan dengan makan siang dan diskusi santai.