Header Image by Harian Jogja
DIY merupakan sebuah provinsi yang memiliki tingkat kerawanan bencana yang cukup tinggi, untuk itu diperlukan strategi-strategi untuk mengurangi dampak resiko bencana yang ada. Salah satu betuk strategi mitigasi bencana adalah melalui perencanaan spasial berbasis mitigasi bencana. Dalam rangka mengajak dan melatih mahasiswa untuk berfikir secara kritis terhadap kasus-kasus empiris terkait mitigasi bencana, pada Rabu 29 Maret 2017, PWK UGM mengundang Bapak Nugraha Wahyu dari BPBD Provinsi DIY untuk mengisi kuliah tamu dengan topik Strategi Mitigasi Bencana Provinsi DIY.
Dalam paparanya, Bapak Wahyu menjelaskan karakteristik DIY dan jenis bencana yang mengancam DIY. Disebutkan bahwa ada 12 jenis potensi bencana yang mengancam DIY antara lain: gempa bumi, tsunami, erupsi, banjir, tanah longsor, kekeringan, angin kencang, kebakaran, abrasi dan gelombang tinggi, kegagalan teknologi. Disampaikan pula bahwa Kabupaten Bantul merupakan kabupaten dengan kejadian bencana tertinggi di tahun 2016, disusul oleh Sleman, Kulon Progo, Gunung Kidul, dan Kota Yogyakarta. Jenis kejadian terbesar sejauh ini di tahun 2017 adalah tanah longsor.
Lebih lanjut lagi beliau menjelaskan strategi-strategi perencanaan spasial yang dilakukan sebagai upaya mitigasi bencana meliputi: penegakan tata ruang, pengembangan desa tangguh bencana, pembentukan sekolah siaga bencana, dokumen dan regulasi, pemetaan dan pengkajian resiko bencana, simulasi, pembangunan sarpras, dan pembuatan sistem peringatan dini bencana. Namun dalam implementasinya, terdapat beberapa tantangan dan hambatan antara lain pertumbuhan jumlah penduduk, pemanfaatan SDA, pemanfaatan ruang dan lingkungan, serta kordinasi dan keterlibatan berbagai sektor.
Sebelum selesai, kuliah tamu ditutup dengan diskusi antara peserta dan narasumber. Banyak gagasan-gagasan menarik yang disampaikan peserta kuliah tamu kepada Bapak Wahyu. Semoga ini menjadi pembuka kerjasama antara PWK UGM dan BPBD DIY.
Unduh materi kuliah tamu tersebut pada link berikut.