Terbentuk pada tahun 2003, program studi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota saat ini menginjak usianya yang ke-15 tahun. Serangkaian acara diadakan untuk memperingati dan mensyukuri perjalanan prodi yang semakin berjaya seiring dengan kualitas pendidikan dan lulusan yang semakin ditingkatkan.
Serangkaian acara Lustrum III diselenggarakan pada hari Kamis hingga Sabtu, 20-22 September lalu, memperingati ulang tahun ke-15 PWK, ulang tahun ke-25 MPWK, dan 40 tahun PSPPR. Gelaran lustrum selama tiga hari ini diiisi oleh beberapa rangkaian acara yaitu seminar nasional, refreshing course and curriculum development, temu alumni, field work, serta Musyawarah Nasional Kencanawitagama (Keluarga Alumni Perencanaaan Wilayah dan Kota Universitas Gadjah Mada). Agenda lustrum ini menjadi ajang berkumpulnya kembali para alumni serta dosen dan guru besar PWK UGM.
Seminar Nasional dengan judul “Perencanaan Wilayah Dalam Pembangunan Bangsa: Refleksi dan Masa Depan” menjadi pembuka rangkaian Lustrum III ini. Kegiatan yang dilakukan pada Kamis, 20 September 2018 ini bertempat di Hotel University Club UGM, Yogyakarta. Dibuka oleh Kepala Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional (PSPPR), Bapak Ir. Agam Marsoyo, M.Sc., Ph.D, Seminar Nasional ini sekaligus memperingati eksistensi PSPPR yang telah 40 tahun mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang perencanaan tata ruang wilayah dan manajemen pembangunan. PSPPR berkomitmen memecahkan permasalahan pembangunan di berbagai daerah dan nasional dengan bekerja sama dengan pihak-pihak lain, salah satunya dibuktikan dengan terbitnya tiga kajian riset PSPPR yang dipublikasikan pada Seminar Nasional ini.
Seminar Nasional ini terbagi menjadi dua sesi yang masing-masing membahas isu pembangunan dari perspektif yang berbeda. Sesi pertama membahas mengenai isu perencanaan dan pembangunan di masa mendatang yang dibahas oleh tiga keynote speaker dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Sesi kedua dilanjutkan dengan membahas isu yang sama namun dari perspektif kepala daerah yaitu Bupati Kutai Timur, Bupati Buru Selatan, dan Bupati Teluk Bintuni serta Dirjen Pengembangan Kawasan Transmigrasi yang semuanya merupakan alumni MPKD UGM. Peserta Seminar Nasional adalah alumni PWK dan MPKD yang telah menduduki berbagai posisi di pemerintah daerah, pusat, lembaga swasta, serta relasi PSPPR UGM.
Agenda selanjutnya adalah refreshing course and curriculum development yang dilaksanakan pada hari Jumat, 21 September 2018 di Kantor Pusat Fakultas Teknik. Acara ini dihadiri oleh segenap alumni, dosen, dan guru besar PWK UGM. Acara ini bertujuan mempertemukan kembali para alumni dan dosen di satu ruangan dengan atmosfer perkuliahan yang kembali dihadirkan. Sesi refreshing course dipimpin oleh Prof. Bakti Setiawan berlangsung dengan cair dan menggembirakan. Beberapa alumni menceritakan kembali bagaimana pengalaman, cerita, serta kesan saat berkuliah. Salah satu alumni, Andryan, mengatakan bahwa apa yang ia pelajari di bangku kuliah sangat bermanfaat untuk kehidupan pasca kuliah dan pekerjaan. Teori-teori yang didapatkan harus dikombinasikan dengan praktik di lapangan terutama dalam perencanaan wilayah. Teknik Komunikasi dan Presentasi merupakan salah satu mata kuliah favoritnya karena sangat berguna untuk pekerjaannya. Acara dilanjutkan dengan curriculum development yang bertujuan menelaah kembali kurikulum yang ada di PWK UGM oleh dosen dan alumni. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di program studi PWK dan dapat menjaring aspirasi alumni yang telah berpengalaman.
Agenda lustrum selanjutnya adalah temu alumni yang dilakukan pada Jumat malam. Temu alumni dilakukan di inner court Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan dan diramaikan oleh beberapa penampilan baik dari alumni maupun mahasiswa. Penampilan mahasiswa dari Bungong HMTPWK UGM dan band menambah keseruan acara ini.
Lustrum masih berlanjut di hari Sabtu, 22 September 2018 dengan agenda Musyawarah Nasional Kencanawitagama dan field work yang dilakukan oleh alumni MPKD. Tahun ini merupakan kali kedua Musyawarah Nasional Kencanawitagama dilakukan setelah musyawarah pertama di tahun 2013. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjaga keberlangsungan Kencanawitagama yang merupakan wadah alumni PWK UGM. Musyawarah dilakukan pagi hingga sore hari dengan agenda pembahasan laporan pertanggungjawaban, pernyataan umum, dan pemilihan ketua umum Kencanawitagama. Musyawarah akhirnya memutuskan Gayatri (PWK UGM 2008) sebagai Ketua Umum Kencanawitagama periode selanjutnya sekaligus menutup acara lustrum ini.
(WR)