
Tim alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih Honorable Mention dalam EPOCH45 International Planning Competition, sebuah kompetisi multidisiplin bagi mahasiswa dan profesional muda di bidang perencanaan spasial untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) yang diselenggarakan oleh kolaborasi dari Universitas Diponegoro and MARS Architects. Kompetisi ini bertujuan mencari solusi inovatif dalam pengembangan kota dan lanskap untuk fase pembangunan IKN selanjutnya. Pengumuman penghargaan dilakukan pada 18 Maret 2025 di Erasmus Huis, Royal Netherlands Embassy, Jakarta.
Tim dengan nomor 0240, yang terdiri dari Aisya Nazifa, Fatimah Muthi Sakinah, dan Tasnim Arma Fauzia (Alumni Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, UGM), Dwiana Putri Setyaningsih (Alumni Kartografi dan Penginderaan Jauh, UGM), serta berkolaborasi dengan Fathah Aulia Rizka (Mahasiswa Arsitektur Lansekap, Institut Pertanian Bogor/IPB), sukses mengembangkan konsep inovatif di bawah bimbingan para dosen UGM, yakni Dr. Tri Mulyani Sunarharum, S.T., IPU., Ir. Deva Fosterharoldas Swasto, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., dan Wirastuti Widyatmanti, S.Si., Ph.D.. Bimbingan para dosen ini berperan penting dalam memperkuat dasar ilmiah serta pendekatan strategis tim dalam merancang solusi perencanaan yang berkelanjutan dan aplikatif.
Kompetisi ini dinilai oleh Juri Internasional yang memimpin berbagai inovasi dan perkembangan dunia dalam ranah perkotanaan maupun lanskap, diantaranya: Bambang Sutantono — President
Winy Maas — MVRDV, Henk Ovink — Commission on the Economics of Water, Pedro Camarena — LAAP + UNAM, Arief Rabik — Indo Bamboo, Sofian Sibarani — URBAN+, Daliana Suryawinata — SHAU, Eric Frijters — FABRICations, dan Bindu Lohani — Distinguished Adjunct Board Member AIT.
Dalam kompetisi ini, tim mengusung konsep “Wildscape Living Nexus: Where Wildlife Meets Urban Scape”, yang menekankan integrasi ekosistem alami dengan lanskap perkotaan melalui pendekatan multi-skala, dari tingkat regional, distrik, hingga blok. Wildscape Living Nexus berfungsi sebagai sistem yang saling terhubung, memastikan keseimbangan antara pembangunan kota dan pelestarian lingkungan.
EPOCH45 sendiri mendorong peserta untuk menantang paradigma perencanaan konvensional dan mengeksplorasi konsep Evolutionary Planning—sebuah pendekatan yang menekankan pengembangan bertahap dari pusat administratif di tahun 2025 menuju Forest City yang mandiri dan tangguh dengan populasi 2 juta jiwa pada tahun 2045.
Kompetisi ini diikuti oleh berbagai tim dari universitas ternama di dunia dengan 3 kejuaraan ada 6 tim memperoleh award honorable mention, seperti tim dari University College London (UCL), University of Sheffield, dan Liverpool University dari Inggris, Kanagawa University, Kyoto University, dan Meiji University dari Jepang, serta Southeast University dari Tiongkok, serta masih banyak universitas lainnya yang berpartisipasi. Selain itu, berbagai institusi lain seperti Royal Horticulture Society dan China Construction Eighth Engineering Bureau juga turut berpartisipasi dalam merancang solusi inovatif untuk IKN. Partisipasi dari universitas dan institusi global ini menunjukkan pentingnya kolaborasi internasional dalam menghadapi tantangan perencanaan kota masa depan yang lebih berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan lingkungan.