Universitas Gadjah Mada Urban and Regional Planning
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • About URP
    • URP History
    • Vision, Mission, and Target
    • Structural Organization
    • Program Specification
    • Lecturers and Staff
      • Lecturers
      • Staff
    • Accreditations
    • Contact Us
  • Academic
    • Overview
    • Curriculum
    • Syllabus
      • Compulsory Courses
      • Elective Courses
      • Kerja Praktik
      • Comprehensive Test
    • Student Assessment
    • Final Project
    • E-Learning Portal
    • International Undergraduate Program
  • Student
    • Student Facts
    • Student Activities
    • Student Achievements
    • Student Organization
    • PKM (Students’ Creativity Program)
    • Scholarship and Exchange
  • Facilities
    • Classroom
    • Studio
    • Library
    • Computer Lab
    • Administration
    • Photocopy and Printing
    • Food Cafetaria
    • Common Lounge
    • Students’ Association Building
    • Publishing Unit
    • Healthcare Unit
    • Parking Lot
  • Research
    • Research Agenda
    • Research Works and Publications
  • Alumni
    •  Alumni Profile
    • Alumni Tracer Study
    • Certificate of Accreditation
  • Labs
    • Spatial Planning Laboratory
  • Beranda
  • News
  • After Report Kuliah Tamu “Pengarusutamaan Peran Masyarakat Pesisir melalui Pendekatan OECM”

After Report Kuliah Tamu “Pengarusutamaan Peran Masyarakat Pesisir melalui Pendekatan OECM”

  • News, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 14: Ekosistem Lautan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
  • 30 April 2025, 17.03
  • Oleh: jillan.sausan.amira
  • 0

Yogyakarta, 23 April 2025 – Program Studi Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota menggelar kuliah tamu pada Rabu, 23 April 2025 lalu berjudul “Pengarusutamaan Peran Masyarakat Pesisir melalui Pendekatan OECM” bersama Faridz Rizal Fachri, S.Kel, M.Si., seorang praktisi sekaligus program manager di Yayasan Pesisir Lestari sebagai pembicara.

Kuliah tamu dilaksanakan secara daring, diikuti oleh mahasiswa Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota UGM serta terbuka untuk peserta umum.

Kuliah ini berupaya memperdalam pemahaman mengenai bagaimana sebenarnya peran masyarakat dalam menjaga ruang laut dan pesisir. Faridz Rizal Fachri membagikan fakta bahwa dalam praktiknya, masyarakat masih terkesan dipisahkan dari upaya perencanaan maupun penataraan ruang laut. Hal ini menjadi salah satu tantangan di era zaman yang semakin berkembang. Isu-isu penataan ruang maupun pengelolaan wilayah, kota, dan kawasan pesisir yang tidak mempertimbangkan keberadaan masyarakat sering muncul. Seperti isu terdampaknya Suku Bajo akibat pengembangan kendaraan listrik, permasalahan pagar laut di Tangerang yang sempat menghebohkan Indonesia beberapa waktu yang lalu.

Untuk merespons isu-isu tersebut, pendekatan OECM atau Other Effective Area-Based Conservation Measures dapat digunakan. Pendekatan OECM menjadi suatu bentuk perlindungan terhadap biodiversitas di pesisir dan ruang laut, baik menjadikan pemanfaatannya sebagai area konservasi maupun tidak. OECM adalah area di luar kawasan lindung atau konservasi seperti taman nasional laut dalam konteks ini, berupaya melestarikan area tersebut dengan berbasis masyarakat lokal.

Tidak hanya mempertimbangkan aspek lingkungan, tetapi juga manusianya yaitu dengan jasa ekosistem bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka serta pengakuan terhadap masyarakat adat. OECM menitikberatkan pada partisipasi masyarakat. Hal ini juga sangat berkaitan dengan pendekatan multipihak dan multisektor dalam mencapai Visi Konservasi Indonesia yang mengarah pada sasaran untuk dapat melindungi 30% dari wilayah perairan pesisir dan lautnya pada tahun 2045.

Pengarustamaan masyarakat pesisir menggunakan pendekatan OECM selaras dengan beberapa SDGs (Sustainable Development Goals) di antaranya SDG 8 (Decent Work and Economic Growth), SDG 10 (Reduced Inequalities), SDG 14 (Life Below Water), dan SDG 17 (Partnerships for the Goals). Pendekatan OECM selain untuk melindungi kawasan ruang laut dan pesisir beserta ekosistem di dalamnya, juga dapat memberikan kesempatan yang sama dan inklusif bagi masyarakat lokal baik secara sosial maupun ekonomi. Pada dasarnya, laut memberikan manfaat bagi sekitar, manusia memanfaatkan laut dengan bijak untuk kehidupan. Tidak seharusnya mereka yang tinggal dan merawat lingkungan tersebut menjadi dikesampingkan.

Kuliah tamu ini memberikan pemahaman nyata bagi peserta khususnya para mahasiswa. Bagaimana pentingnya bagi seorang perencana untuk dapat melihat sesuatu dengan kacamata yang lebih luas. Seorang perencana perlu mempertimbangkan berbagai aspek hingga elemen. Seorang perencana bukan hanya merencanakan ruang kosong dengan sarana dan prasarana saja di dalamnya, tetapi ada konteks sosial yang juga perlu dipahami peran krusialnya.

       

Leave A Comment Cancel reply

You must be logged in to post a comment.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recent Posts

  • After Report Kuliah Tamu “Gender Empowerment and Development”
    April 30, 2025
  • After Report Kuliah Tamu “Belajar dari Kampung Akuarium
    April 30, 2025
  • After Report Kuliah Tamu “Pengarusutamaan Peran Masyarakat Pesisir melalui Pendekatan OECM”
    April 30, 2025
  • After Report Kuliah Tamu “Melacak Duyung dengan Drone dan AI”
    April 30, 2025
  • After Report Kuliah Tamu “Analisis Spasial untuk Perencanaan”
    March 28, 2025
Universitas Gadjah Mada

Urban and Regional Planning

Universitas Gadjah Mada

Jl. Grafika no. 2, Kampus Fakultas Teknik UGM
Yogyakarta 55281
Telp. : +6274 580092
Fax : +6274 580854
Email: s1pwk@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju